Mandi di Sungai, Begini Kronologi Tenggelamnya 5 Santri Miftahul Huda Sambi

Solopos.com, BOYOLALI – Kejadian tragis terjadi di Boyolali, Rabu (20/1/2016) kemarin. Lima santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Dukuh Pomahan RT 003/RW 002 Desa Senting, Sambi, Boyolali, meregang nyawa setelah tenggelam di bendungan irigasi pertanian Sungai Senting.
Kelima santri tersebut tewas setelah mandi di sungai. Informasi dihimpun Solopos.com, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya, sebanyak 50 orang santri laki-laki selesai melaksanakan kegiatan Pramuka yang lokasinya 100 meter dari ponpes.
Berikut kronologi kejadian tenggelamnya kelima santri tersebut:
1. Pukul 14.00 WIB sebanyak 50 santri Ponpes Miftahul Huda selesai mengadakan kegiatan pramuka yang loksinya sekitar 100 meter dari ponpes. Semua santri kembali pulang ke ponpes.
2. Sebanyak 10 santri menuju ke sungai untuk mandi bersama dengan cara berpegangan tangan bersama-sama untuk menuju ke bawah sungai. Kondisi arus sungai pada saat itu sangat deras setelah hujan deras.
3. Derasnya arus sungai itu membuat pegangan tangan mereka terlepas dan 10 santri itu masuk ke dalam sungai. Meskipun mereka bisa berenang karena arus sungai sangat deras membuat mereka semua tenggelam.
4, Warga yang melihat ada santri tenggelam di sungai langsung meminta bantuan kepada pengasuh ponpes untuk menolong mereka.
5. Sebanyak lima santri berhasil diselamatkan sedangkan lima santri lainnya hilang. Usaha pencarian lima satri yang masih tenggelam itu baru membuahkan hasil saat warga membuka pintu utama bendungan air saluran irigasi pertanian.
6. Namun saat ditemukan kelima santri itu sudah meninggal dunia. Korban tewas langsung dilarikan ke RSU Banyubening, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kapolsek Sambi AKP Bambang Rusito, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Kelima santri yang tewas tenggelam itu meliputi Muh. Riza, 14, warga Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo; Abdul Rofiq, 14, warga Dukuh Gumukrejo, Desa Kedunglengkong, Sambi, Boyolali; Muh. Khairulloh, 14, warga Dukuh Grenjeng, Desa Trosobo, Sambi, Boyolali; Nafidurrahman Muh. Al, 14, warga Weru, Nguter, Sukoharjo; dan Mus’ab Syaifudin, 14, warga Desa Pasabean, Bayat, Klaten.
“Korban setelah ditemukan langsung dilarikan ke rumah Rumah Sakit Umum Banyubening, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali. Korban saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Bambang saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

0 komentar:

Posting Komentar